OKU SELATAN
  • Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

    Kabupaten OKU Selatan memiliki motto ”Serasan Seandanan” yang mempunyai makna; Serasan berarti seia sekata, searah setujuan sedangkan Seandanan berarti saling asih saling asuh. Secara harfiah Serasan Seandanan berarti masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dalam mencapai tujuan untuk mensukseskan pembangunan diberbagai bidang selalu didasari musyawarah dan dilaksanakan secara gotong royong. [...]

  • Danau Ranau Sebagai Pariwisata Andalan

    Danau Ranau merupakan danau terbesar dan terindah di Sumatera Selatan yang terletak di Kecamatan Banding Agung, BPR Ranau Tengah dan Warkuk Ranau Selatan. Berjarak sekitar 342 km dari Kota Palembang, 130 km dari Kota Baturaja, dan 50 km dari Muaradua. Sementara dari Bandar Lampung, danau ini dapat ditempuh melalui Bukit Kemuning dan Liwa. Danau Ranau ini mempunyai luas sekitar 8 x 16 km dengan latar belakang Gunung Seminung, dikelilingi oleh bukit dan lembah dengan udara yang sejuk. [...]

  • Letak Geografis

    Secara geografis, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan terletak di antara 103022 104021 Bujur Timur dan antara 04014 04055 Lintang Selatan. Memiliki luas wilayah 5.493,34 Km2 atau 549.394 Ha. [...]

Jumat, 24 Juli 2015

Legenda dan Fakta Asal Mula Danau Ranau

Menurut cerita, danau ini tercipta dari gempa besar dan letusan vulkanik dari gunung berapi yang membuat cekungan besar. Sungai besar yang sebelumnya mengalir di kaki gunung berapi itu kemudian menjadi sumber air utama yang mengisi cekungan itu. Lama-kelamaan lubang besar itu penuh dengan air.

Sekeliling danau ditumbuhi berbagai tumbuhan semak yang oleh warga setempat disebut ranau. Maka danau itu pun dinamakan Danau Ranau. Sisa gunung api itu kini menjadi Gunung Seminung yang berdiri kokoh di tepi danau berair jernih tersebut.

Pada sisi lain di kaki gunung Seminung terdapat sumber air panas dari dasar danau. Di sekitar danau ini juga dapat ditemui air terjun Subik. Tempat lain yang menarik untuk dikunjungi adalah Pulau Marisa.

Pulau Marisa sebenarnya daratan yang terpisah dari kaki Gunung Seminung karena genangan air danau. Di daratan yang luasnya tidak lebih dari satu hektar itu terdapat pohon-pohon kelapa, dan pengunjung bisa sekadar mampir untuk menikmati keindahan secuil daratan itu.

Danau Ranau memang memiliki pesona. Bagaimana tidak? Bekas letusan gunung berapi tersebut seolah membentuk panggung alam nan elok. Gunung Seminung  menjulang 1.880 meter di atas permukaan laut menjadi latar belakang dengan nuansa magis. Tebing dan barisan perbukitan menjadi pagar pembatas panggung megah itu.

Hamparan sawah hijau berpadu dengan air Danau Ranau yang biru seolah menjadi pelataran tempat berbagai jenis ikan berenang. Butir-butir kopi yang merah seakan-akan menjadi pemanis keindahan itu. Keelokan itu menjadi lengkap dengan bingkai indah pantai berpasir dan kerikil putih di sepanjang tepian.

Kawasan Danau Ranau belum digarap dengan sungguh-sungguh. Promosi pariwisata yang digalang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, lewat Festival Danau Ranau belum memancing minat investor secara maksimal. Promosi yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat lewat Festival Teluk Setabas pun hingga kini belum mendatangkan investasi.

Danau Ranau dari sisi Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan maupun Liwa, Lampung Barat, sama-sama indah. Wisatawan ingin kembali ke sana, meskipun hanya berperahu atau sekadar menikmati deburan ombak. Pesona Danau Ranau tetap mengundang keinginan datang kembali.

Pengunjung yang tidak suka berperahu bisa menghabiskan waktu dengan beristirahat di penginapan. Di tepi Danau Ranau terdapat beberapa penginapan, yakni Seminung Lumbok Resort, Kotabatu di Banding Agung, dan cottage PT Pusri di Sukamarga.

Di kawasan wisata itu juga terdapat obyek tambahan bagi pengunjung, yakni air panas  dengan kekhasan sendiri, karena mengalir langsung dari lubang-lubang di tebing. Air panas yang mengandung kadar belerang cukup tinggi ini terletak di Desa Air Panas di kaki Gunung Seminung. Lokasinya persis di seberang cottage milik PT Pusri di Sukamarga. Perjalanan dengan perahu motor dari Sukamarga ke lokasi air panas hanya sekitar 20 menit.

Pengunjung bisa datang kapan saja dan menikmati air panas yang tak pernah habis mengucur dari perut bumi tersebut. Saat berperahu motor di danau dengan tujuan air panas, pesona keindahan Danau Ranau pun begitu terasa. Ombaknya tidak terlalu besar, airnya biru bening, dan pesona alam sekelilingnya yang bergunung-gunung, niscaya memberi kesan mendalam bagi pengunjung.

Air panas di tepian Danau Ranau mengucur langsung dari celah-celah kaki Gunung Seminung. Ketika kaki dicelupkan ke aliran air tersebut, rasa panas langsung menyengat. Pengunjung tidak sekadar mandi di air hangat. Air panas itu dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit.

Bagi pengunjung yang tidak mandi, mereka bisa menikmati keindahan danau di sekitar air panas dengan duduk-duduk di warung atau dermaga. Sejumlah warung makanan terdapat di lokasi itu, berdampingan dengan kolam air panas. Di warung-warung inilah dijajakan hasil alam Gunung Seminung, terutama alpukat dan petai.

Saat ini Pemerintah terus melakukan pembangunan dan menambah fasilitas yang ada di Danau Ranau. Diantaranya telah dibangun kolam renang dan Wahana Air di pinggiran Danau Ranau.  Sehingga menambah minat masyarakat untuk berkunjung di Danau Ranau.

Legenda

Tempat wisata dalam wilayah Lampung Barat terletak di Desa Lombok. Di sini telah dibangun daerah wisata terpadu meliputi hotel, tempat penangkaran rusa dan lain-lain. Rumah penduduk juga dijadikan tempat menginap wisatawan, sehingga mereka bisa merasakan tinggal di rumah panggung.

Penduduk sekitar danau menurutkan banyak kisah yang menceritakan asal usul Danau Ranau. Meskipun secara teori ilmiah diyakini danau ini terjadi akibat gempa tektonik, seperti Danau Toba di Sumatera Utara dan Danau Maninjau di Sumbar, sebagian besar masyarakat sekitar masih percaya danau ini berasal dari pohon ara. Konon, di tengah daerah yang kini menjadi danau itu tumbuh pohon ara sangat besar berwarna hitam.

Konon masyarakat dari berbagai daerah seperti Ogan, Krui, Libahhaji, Muaradua, Komering, berkumpul di sekeliling pohon. Mereka mendapat kabar jika ingin mendapatkan air, harus menebang pohon ara tersebut. Masyarakat dari berbagai daerah itu berkumpul dengan membawa makanan seperti sagon, kerak nasi, dan makanan lainnya.

Persis saat akan menebang pohon, masyarakat kebingungan cara memotongnya. Ketika itulah muncul burung di puncak pohon mengatakan warga harus membuat alat berbentuk mirip kaki manusia. Mereka membuat alat menggunakan batu dengan gagang kayu. Akhirnya pohon ara pun tumbang.

Dari lubang bekas pohon ara itu keluar air dan akhirnya meluas hingga membentuk danau. Sementara pohon ara yang melintang kemudian membentuk Gunung Seminung. Karena marah, jin di Gunung Pesagi meludah hingga membuat air panas di dekat Danau Ranau. Sedangkan serpihan batu dan tanah akibat tumbangnya pohon ara menjadi bukit di sekeliling danau.

Masih di sisi Danau Ranau, tepatnya di Pekon Sukabanjar, berseberangan dengan Lombok, terdapat kuburan yang diyakini masyarakat sebagai makam Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat. Makam keduanya terletak di kebun warga Sukabanjar bernama Maimunah. Untuk menuju ke lokasi, selain naik perahu motor dari Lombok, bisa juga dengan berkendaraan.

Menurut juru kunci kuburan, H Haskia, di sini terdapat dua buah batu besar. Satu batu telungkup diyakini sebagai makam Si Pahit Lidah dan satu batu berdiri sebagai makam Si Mata Empat. Si Pahit Lidah disebut sebagai Serunting Sakti dari Kerajaan Majapahit. Karena dianggap nakal, Si Pahit Lidah yang bernama asli Raden Sukma Jati ini oleh raja diusir ke Sumatera. Akhirnya, dia menetap di Bengkulu, Pagaralam, dan Lampung.

Si Pahit Lidah memiliki kelebihan, yakni setiap apa yang dikemukakannya terkabul menjadi batu. Akibatnya, Si Mata Empat dari India mencarinya hingga bertemu di Lampung, tepatnya di Way Mengaku. Di Way Mengaku keduanya saling mengaku nama. Lalu, keduanya beradu ketangguhan.

Salah satu yang dilakukan adalah memakan buah berbentuk seperti aren. Ternyata buah aren itu pantangan bagi Si Pahit Lidah. Karena makan, ia  tewas. Sementara Si Mata Empat yang mendengar kabar lidah Si Pahit Lidah beracun tidak percaya dan mencoba menjilatnya. Akhirnya, dia pun tewas. Peristiwanya, menurut penuturan H Haskia, terjadi di Pulau Pisang. Lalu, kuburannya ditemukan di pinggir Danau Ranau.
(Dari berbagai sumber)

Kamis, 23 Juli 2015

Jangan Mudah Percaya Info Seleksi CPNS Lewat BBM atau SMS

JAKARTA - Kementerian PANRB membantah rumor mengenai jadwal pendaftaran dan tes CPNS ysng beredar di kalangan masyarakat belakangan ini. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan mengabaikan informasi yang menyesatkan tersebut.
Demikian ditegaskan Kepala Bagian Komunikasi Publik Kementerian PANRB Suwardi di Jakarta, Selasa (20/07), menanggapi rumor tersebut. "Seperti disampaikan dalam Surat Edaran Menteri PANRB baru-baru ini, pemerintah menunda seleksi CPNS untuk tahun 2015 ini," ujarnya.
Suwardi menambahkan, pihakbya juga telah melakukan pengecekan di Panselnas, dan tidak ada rencana pendaftaran CPNS seperti disampaikan dalam rumor tersebut. "Informasi tersebut hanyalah hoax yang tidak perlu ditanggapi," tegasnya. 
Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat, khususnya generasi muda yang berminat menjadi CPNS, untuk tetap mewaspadai informasi yang tidak benar, dan mongkonfirmasikan informasi seperti itu ke Kemementerian PANRB. "Kami menyampaikan terimakasih kepada warga yang telah mengkonfirmasikan kabar burung ini," imbuhnya.  
Informasi yang beredar tersebut menyebutkan adanya sejumlah pemda dan lembaga pemerintah non kementerian (LPNK) yang telah menjadwalkan rencana seleksi CPNS di instansi masing-masing. "Kalau ada rencana seleksi CPNS, Kementerian PANRB akan menginformasikan melalui website, menpan.go.id," pungkasnya. Info resmi berita seleksi CPNS bisa didownload disini (ags/HUMAS MENPANRB)

Rabu, 08 Juli 2015

Jembatan Kuning


Kecelakaan Maut Pick Up Vs Mio Soul

OKUS News - MUARADUA -- Kecelakaan maut terjadi antara mobil Pick Up dengan Nomor Polisi BG 9614 VD dengan sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul GT warna hitam dengan Nomor Polisi BG 2180 T di Desa Simpang Pendagan, Kelurahan Pasar Muaradua, Kecamatan Muaradua, OKU Selatan, Rabu (8/7/2015) sekitar pukul 17.40 WIB.

Akibat peristiwa tersebut dua beranak tewas, yakni Ria (40) dan Dhinda (2).
Keduanya meninggal dunia setelah dihantam mobil dari arah berlawanan arah kendaraan korban.
Kedua korban merupakan warga Desa Gunung Pasir, Kecamatan Muaradua.
Kasatlantas Polres OKU Selatan AKP Sigiet Aji V di damipingi IPDA Dwi Rio Andrian, membenarkan akan peristiwa tersebut. Namun, pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan tersebut.
"Keduanya yang meninggal warga Desa Gunung Pasir. Sedangkan sang sopir telah diamankan di Mapolres OKU Selatan," katanya.

Sumber : SRIPOKU.COM

Muaradua Musim Kemarau, Jangan Bakar Hutan

MUARADUA - Tidak kunjung turun hujan selama tiga pekan terakhir membuat beberapa titik kawasan lahan di OKU Selatan rentan akan kebakaran.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) mengimbau warga setempat untuk mengurangi aktivitas pembakaran lahan karena dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang memunculkan kabut asap.
"Sekarang kan belum diguyur hujan selama tiga minggu, pepohonan akan sangat mudah terbakar. Aktivitas pembakaran hutan untuk keperluan pembukaan lahan pertanian dianggap cukup berisiko menimbulkan bencana, dan juga mengganggu polusi udara," kata Kepala BPBD Kabupaten OKU Selatan, Mahfi Abubakar SE, Rabu (1/7/2015).
Dikatakan Mahfi, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas pembakaran lahan di saat musim kemarau. Kalau bisa sebaiknya gunakan metode lain yang tidak akan memicu api meluas.
Sudah beberapa pekan ini, cuaca panas melanda wilayah Kabupaten OKU Selatan.
Debit air sungai pun mulai surut. Dalam kondisi cuaca seperti ini rentan kebakaran lahan di berbagai kawasan kecamatan.
"Adapun kawasan lahan yang rentan akan kebakaran yakni Kecamatan Muaradua, Buana Pemaca, Buay Sandang Aji, Buay Rawan dan sekitarnya yang daerahnya banyak ditumbuhi semak ilalang. Juga langganan terbakar kala musim panas," katanya.
Dikatak Mahfi, sebagian besar warga mulai mengeluhkan cuaca panas bahkan hingga malam hari.
Tidak hanya itu, sejumlah petani pun banyak yang khawatir akan perkembangan buah tanaman yang mereka dapat karena pengaruh cuaca panas seperti yang terjadi sekarang ini.

Sumber : SRIPOKU.COM

Sabtu, 04 Juli 2015

Awas! Bahaya Penggunaan Botol Minum Berulang

Okus News : Banyak orang saat ini memilih untuk membawa sendiri air minumnya dalam botol, baik air kemasan ataupun botol air plastik. Seringkali, banyak orang yang memilih menggunakan botol air tersebut dengan atas nama peduli terhadap lingkungan.

Pertanyaannya, apakah menggunakan botol air secara berulang dapat mempengaruhi kesehatan? Dalam beberapa kasus, jawabannya iya. Mengapa demikian? Berikut ada tiga hal penting yang Anda harus tahu sebelum mengisi ulang botol kosong dengan air kembali.

1. Bakteri dapat berkembang dalam botol air

Penelitian telah menunjukkan bahwa dengan penggunaan botol air secara berkepanjangan bisa menyebabkan goresan yang mudah retak sehingga mudah untuk bakteri hinggap dan berkembang biak dengan pesat. Jika Anda tidak membersihkannya dengan teliti dan benar tentu susah sekali membasmi bakteri-bakteri yang bersembunyi dalam botol tersebut.

Maka dari itu, penting untuk membersihkan botol air sekali pakai Anda karena menghemat beberapa risiko. Apalagi jika Anda membersihkannya menggunakan sabun dan air hangat, bakrteri akan mudah pergi.

Dalam studi University of Calgary menemukan sekelompok siswa sekolah dasar yang membawa botol air minum tanpa mencuci terlebih dahulu mengandung kadar bakteri yang jauh lebih banyak.

2. Membersihkan botol air dapat menyebabkan kebocoran bahan kimia

Ini alasan mengapa saat membersihkan botol dianjurkan menggunakan air hangat dan sabun. Karena menggunakan air panas untuk mensterilkan botol sangat tidak dianjurkan. Membersihkan botol sekali pakai dengan air mendidih, saat itu  ada kemungkinan bahwa bahan kimia yang berbahaya dapat meresap keluar dari plastik dan pindah ke dalam cairan apa pun yang Anda dimasukkan ke dalam botol itu.

Penggunaan botol yang dibuat dari kaca atau stainless stell, sangat baik dalam mempertahankan dari kebocoran kimia dalam minuman Anda. Meskipun lebih mahal, untuk botol yang dipakai berulang disarankan agar lebih memilih yang terbuat dari stainlesss daripada botol plastik.

3. Sebagian besar bakteri botol air ada di mulut Anda

Salah satu studi menggunakan subjek tes dengan menggunakan botol air selama seminggu tanpa mencucinya. Hasilnya, para ilmuwan menemukan ada banyak bakteri di dalam botol karena disalurkan oleh mulut Anda. Mereka juga menemukan, hal ini bisa menyebabkan keracunan makanan.

Satu-satuya cara untuk mencegah bakteri tumbuh dalam botol Anda yairu rajin mencuci. Jika itu merupakan botol sekali pakai, buanglah setelah digunakan. Selain itu, jika Anda sangat khawatir akan bakteri yang mengganggu, Anda bisa meminum tanpa harus menyentuh atau membuat kontak langsung dengan si botol.

Sumber : metrotvnews.com

Senin, 29 Juni 2015

Kabupaten OKU Selatan Terpaksa 'Impor' Ikan dari Provinsi Tetangga

Senin, 29 Juni 2015 14:29


OKUS News : MUARADUA - Guna memenuhi kebutuhan ikan di masyarakat, Kabupaten OKU Selatan masih mendatangkan ikan dari luar daerah.
"Saat ini kita masih mendatangkan ikan dari luar daerah seperti dari Provinsi Lampung, Kabupaten Martapura dan Kabupaten OKI dan OI," kata Fitriadi, Kabid Perikanan, Dinas Perikanan dan Peternakan, OKU Selatan, seperti dilansir dalam SRIPOKU.COM, Senin (29/6/2015).
Dikatakan Fitriadi, produksi ikan Kabupaten OKU Selatan saat ini masih terbilang minim sehingga harus disuplai dari luar daerah, seperti ikan patin, nila, mujair, lele, gurami dan ikan mas.
"Memang beberapa wilayah belum ada yang mengasilkan ikan untuk dijual dipasarkan dan hanya sebatas untuk kebutuhan keluarga," katanya.
Fitriadi menjelaskan, selain ikan yang dipasok dari luar, saat ini tingkat konsumsi ikan di kabupaten OKU Selatan juga masih terbilang minim dibandingkan dengan daerah di kabupaten/kota lain.
"Dari jumlah penduduk, tingkat konsumsi ikan saat ini rata-rata hanya 27 kg per orang setiap tahun. Berbeda dengan kabupaten lain yang sudah mencapi rata-rata lebih dari 30 kg orang setiap tahun. Artinya masih jauh di bawah konsumsi ikan nasional yang mencapai 38 kg setiap tahun," katanya.
Ditambahkanya, rendahnya konsumsi ikan ini disebabkan rendahnya kesadaran warga, terutama para orangtua untuk menanamkan perilaku gemar makan ikan sejak dini kepada anak-anak mereka.
Hal ini tentunya merupakan sebuah PR bagi Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sekaligus peluang usaha yang menjanjikan bagi masyarakat OKU Selatan. Karena jika saja masyarakat OKU Selatan mengambil peluang budidaya ternal ikan ini maka tentunya Kabupaten OKU Selatan tidak perlu lagi mendatangkan ikan dari luar daerah dikemudian hari nanti.

sumber : SRIPOKU.COM